35 Warna Putih untuk Kaisar

Friday, November 14, 2008

SEPERTINYA pesta ulang tahun Kaisar Nikolai kali ini akan sangat meriah. Persiapan yang dilakukan pun tidak seperti biasanya.

Pesta akan diadakan di dekat air terjun dan rumah mango, seperti tahun-tahun sebelumnya. Semua pohon yang tumbuh di desa itu akan dihias dengan pita-pita berwarna putih, warna yang selama ini tidak pernah ada di desa Volk. Pita-pita itu akan diikatkan di tiap dahan pohon.

Tiap rumah penduduk juga akan dihias dengan pita berwarna putih. Rumah-rumah berbentuk jamur itu terlihat sangat indah dihiasi dengan pita-pita.

Binatang-binatang pun dihias dengan menggunakan pita putih. Pita akan diikatkan di leher mereka. Rusa, burung, bebek, angsa dan banyak binatang lainnya, semua mengenakan pita berwarna putih. Tak ketinggalan, Draco juga mengenakannya. Hanya saja untuk Draco bukanlah sebuah pita. Draco harus mengenakan beberapa kain berukuran bendera kerajaan sekaligus.

Selain itu, penduduk desa Volk pun tidak mau ketinggalan. Pakaian mereka yang berwarna putih, yang telah disimpan selama satu tahun, kini dikeluarkan lagi dan dikenakan. Rambut mereka yang berwarna-warni itu pun kini disisir rapi ke atas. Kaum pria mengikat rambutnya dengan pita putih, yang membuat mereka terlihat seperti pembersih debu. Kaum wanitanya mengenakan kerudung berwarna putih yang terlihat sangat lucu. Karena untuk menutupi seluruh rambutnya, kerudung itu tampak menjulang tinggi.

Untuk anak-anak, mereka tidak mengenakan apa-apa pada bagian rambut. Hanya pakaian mereka yang berwarna putih saja. Namun, kali ini mereka juga mengenakan sepatu putih, seperti yang dikenakan oleh orang-orang dewasanya.

Di dalam istana, kesibukan yang sama juga tengah terjadi.

Para juru masak kerajaan tengah mempersiapkan makanan untuk pesta nanti. Seperti biasa, selalu ada burung merpati panggang. Tiap-tiap keluarga akan mendapatkan seekor merpati panggang itu. Selain itu, ada tomat panggang yang dimakan dengan saus mangga. Makanan itu selalu menjadi kesukaan kaum Volk. Ada juga sup kuah durian, yang aromanya sangat menggugah selera. Apel tumis pedas yang rasanya luar biasa hangat. Dan berbagai hidangan lainnya disajikan.

Sedangkan, minuman anggur merah pun tidak kalah sedapnya. Minuman ini sangat nikmat bila disantap bersama dengan merpati panggang. Lalu ada macam-macam sari buah lainnya, di antaranya timun-seledri, durian-bayam, kiwi-daun pepaya, dan banyak lagi, yang semuanya itu merupakan minuman kesukaan kaum Volk.

Beberapa orang arsitek segera pergi ke tempat pesta untuk mendekorasinya. Tentu saja semuanya menggunakan warna putih.

Para penjaga tengah mempersiapkan seragam mereka yang paling istimewa, yaitu seragam berwarna putih. Kali ini mereka tidak membawa tombak, tapi membawa pedang dengan gagang berwarna putih.

Asisten-asisten Kaisar Nikolai juga tengah bersiap. Mereka datang bergantian ke kamar Kaisar, untuk memastikan apakah semua perlengkapan Kaisar telah siap.

Begitu juga dengan Jaune. Pakaian yang diberikan Kaisar kepadanya semalam ternyata terlalu besar untuknya. Untung saja Vann Thom pandai menjahit. Jaune segera meminta Vann Thom untuk memperbaiki pakaiannya itu.

Sepatu dari kulit tumbuhan berwarna putih itu pun terlalu besar untuk ukuran kakinya. Vann Thom harus memperbaikinya juga untuk Jaune.

Vann Thom cepat-cepat merapikan dirinya setelah ia selesai membantu Jaune. Ia juga mengenakan pakaian putih seperti yang lainnya. Dengan sepatu putih, dan pita warna putih yang diikatkan di rambutnya.

Sementara itu. Kaisar Nikolai juga tengah berias bersama-sama dengan asisten-asistennya. Ia mengenakan jubah besar yang berwarna putih, dengan ikat pinggang dari anyaman tali berwarna putih juga. Ia juga mengenakan sepatu kulit tanaman berwarna putih. Dan tentu saja, tak lupa dikenakannya mahkota anyam-anyaman daun berwarna putih, dikenakan pada kepalannya.

Vann Thom masih mempersiapkan dirinya, saat Jaune mengajaknya untuk keluar terlebih dahulu.

“Kita mau ke mana, Woody?” tanya Vann Thom saat Jaune menarik tangannya keluar istana.

“Ke tempat pesta itu. Aku ingin melihatnya, Vann Thom.”

“Kita semua akan melihatnya nanti saat pesta dimulai. Mengapa kita tidak menunggu saja bersama yang lainnya?”

“Tidak bisa. Aku ingin melihatnya sekarang. Lagipula, aku juga ingin melihat bagaimana Wizard dan Draco bersiap-siap.”

“Apakah kau tidak dapat bersabar sebentar saja, Jaune?”

“Tidak!”

Seketika Vann Thom menyesal karena mengajukan pertanyaan tadi. Ia pun mengikuti langkah Jaune keluar istana. Mereka pergi ke tempat pesta, di dekat rumah mango.

Sepanjang perjalanan menuju rumah mango, mereka melihat orang-orang berjalan lalu-lalang. Mereka semua mengenakan pakaian putih, dan perhiasan serba putih. Baru kali inilah Jaune melihat suasana seperti ini.