02 Belum Saatnya

Saturday, April 15, 2006

Jaune segera mempersiapkan segalanya untuk pesta besok. Jubahnya yang baru saja diberikan oleh Ayah kemarin - berwarna putih mengkilap, sepatunya, dan tak ketinggalan kain sutra berwarna putih kesukaannya. Semuanya ia keluarkan dari tempat penyimpanan.

Sementara itu, di ruangan Ayah, Gai dan Gros – kedua kakak laki-laki kembar Jaune memasuki ruangan dengan wajah kesal.

"Ayah! Apa yang baru saja Ayah katakan pada Jaune?" tanya Gros kesal.

Ayah tersenyum. "Apakah Jaune yang memberitahukan kalian?"

"Tidak. Jaune sama sekali tidak mengatakan apapun kepada kami," ujar Gai.

"Lalu, apa maksud pertanyaan kalian?"

Gros merapikan sayapnya, lalu duduk tepat di hadapan Ayah. "Ayah, sewaktu kami bertemu dengan Jaune sebelum dia masuk ke ruangan ini, wajahnya tampak kesal sekali. Namun, setelah ia keluar wajahnya berubah ceria dan gembira."

Gai melanjutkan, "Mungkin Ayah telah memberitahukan tentang hal itu kepadanya."

Ayah tersenyum lagi. "Memberitahukan apa? Apa yang harus Ayah beritahukan kepada Jaune?"

"Ayah, apakah Ayah telah mengingkari janji Ayah sendiri?" tanya Gai seraya merapikan sayapnya dan duduk di sebelah Gros.

"Ayah tidak mengingkari janji."

"Lalu," sahut Gros, "Apa yang Ayah bicarakan dengan Jaune? Jangan katakan kepada kami bahwa Ayah memberitahukan hal itu."

"Ayah tidak mengingkari janji dan Ayah tidak memberitahukan hal itu kepada Jaune. Memang, Jaune kemari dengan maksud menanyakan apa yang tengah kalian lakukan, hingga sesibuk ini."

"Lalu?"

"Ayah mengatakan bahwa kalian tengah mempersiapkan pesta ulang tahunnya besok."

Gros menghela napasnya. "Ayah kan sudah berjanji, bahwa tidak akan memberitahukan Jaune tentang rencana ini."

"Iya, Ayah memang berjanji. Dan Ayah masih memegang janji itu. Ayah tidak mengingkarinya. Ayah hanya mengatakan bahwa besok akan ada pesta besar dengan banyak tamu. Sehingga, pesta itu harus dipersiapkan sebaik mungkin."

Gai melanjutkan, "Apakah Ayah juga mengatakan tentang..."

"Tidak, tentu saja tidak. Ayah sudah katakan bahwa Ayah tidak akan menceritakan hal itu kepada Jaune."

"Ayah membohonginya?"

"Ayah juga tidak membohongi dia. Ayah mengatakan yang sebenarnya, bahwa besok ada pesta meriah dengan banyak tamu, dengan banyak makanan, dengan banyak hadiah. Dan Ayah tidak berbohong padanya mengenai apa yang Ayah katakan, kan?"

Gai dan Gros mengangguk bersamaan.

Ayah tersenyum. "Kalian tidak perlu khawatir, karena Ayah tidak akan memberitahukan Jaune sebelum tiba saatnya."

"Nah sekarang, kalian bersiaplah. Persiapan pesta besok sudah selesai. Kalian harus mempersiapkan diri kalian untuk menerima kehadiran Jaune bersama dengan kalian."

"Baik, Ayah."

Keduanya pun berdiri, meninggalkan Ayah di ruangan itu.